Selasa, 23 Juni 2009
Deskripsi Mineral
Rumus kimia : Mg3Si2O5(OH)4
Habit / sistem x’tal : masiv / monoklin
Kilap : non logam - lilin
Warna : putih kehijauan
Goresan : putih
Kekerasan : >5
Genesis : alterasi olivin
2.Nama mineral : Opal
Rumus kimia : SiO2 nH2O
Habit / sistem x’tal : masiv / amorf
Kilap : noon logam - lemak
Warna : putih
Goresan : putih
Kekerasan : >5
Genesis :Deposit mata air panas
3.Nama mineral : Jasper
Rumus kimia : SiO2
Habit / sistem x’tal : masiv / trigonal trapezohedral
Kilap : non logam
Warna : merah bata
Goresan : putih
Kekerasan : >5
Genesis :
4.Nama mineral : Amethyst
Rumus kimia : SiO2
Habit / sistem x’tal : prismatik / rhombohedral
Kilap : non logam-kaca
Warna : putih transparan
Goresan : putih
Kekerasan : >5
Genesis : alterasi lamellae
5.Nama mineral : Garnet
Rumus kimia : Al3B2(SO4)3
Habit / sistem x’tal : isometrik / dodekahedron
Kilap : non logam - kaca
Warna : merah kecoklatan
Goresan : hitam
Kekerasan : >5
Genesis : batuan metamorf
6.Nama mineral : moscovite
Rumus kimia : KAl2(Asi3O10)(OH)2
Habit / sistem x’tal : massa lamelan / monoklin
Kilap : non logam - kaca
Warna : putih transparan
Goresan : putih
Kekerasan : <5>
7.Nama mineral : Kyanit
Rumus kimia : Al2SiO5
Habit/Sistem kristal : tabular panjang / triklin
Kilap : non logam - kaca
Warna : Hijau kebiruan
Goresan : Putih
Kekerasan : <5>
8.Nama mineral : Magnesit
Rumus kima : MgCO3
Habit/sistem kristal : masiv/trigonal
Kilap : kaca
Warna : tak berwarna,putih,putih keabuan
Goresan : putih
Kekerasan : 3,5-5
Genesis : lingkungan sedimen; secara hidrotermal
9.Nama mineral : Kalsit
Rumus Kimia : CaCO3
Habit/sistem kristal : masiv/trigonal
Kilap : kaca
Warna : tak berearna sampai putih
Goresan : putih sampai keabuan
Kekerasan : 3
Genesis : lingkungan batuan beku,sedimen,metamorf
10. Nama mineral : Gipsum
Rumus kimia : CaS04.2H2O
Habit/sistem kristal : prismatik panjang/monoklin
Kilap : Kaca
Warna : tak berwarna dan transparan,putih
Goresan : putih
Kekerasan : 2
Genesis : lingkungan sedimen dan sering berselingan dengan batugammping
11.Nama mineral : Intan
Rumus kimia : C
Habit/sistem kristal :isometrik
Kilap : adamantin
Warna : kuning pucat atau tak berwarna
Goresan : putih
Kekerasan : 10
Genesis : terbentuk pada pembentukan batuan beku ultra basa
12.Nama minerral : Emas
Rumus kimia : Au
Habit/sistem kristal : tekstur mendaun/isometrik
Kilap : metalik
Warna : kuning-emas
Goresan : kuning
Kekerasan : 2,5-3
Genesis : kebanyakan terdapat dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk pada proses hidrotermal
13.Nama mineral : Aragentit
Rumus kimia : Ag2S
Habit/sistem kristal : sering berkelompok paralel/isometrik
Kilap : Metalik
Warna : Hitam
Goresan : hitam berkilau
Kekerasan : 2-2,5
Genesis : hidrotermal bertemperatur rendah
14. Nama mineral : Galena
Rumus kimia : PbS
Habit/Sistem kristal : masiv/isometrik
Kilap : metalik
Warna : Abu-abu
Goresan : Abu-abu
Kekerasan : 2,5
Genesis : terbentuk dalam batuan sedimen
Senin, 22 Juni 2009
Geomorfologi
Pengaruh dari erosi oleh: air, angin, dan es, berkolaborasi dengan latitude, ketinggian dan posisi relatif terhadap air laiut. Dapat dikatakan bahwa tiap daerah dengan iklim tertentu juga memiliki karakteristik pemandangan sendiri sebagai hasil dari erosi yang bekerja yang berbeda terhadap struktur geologi yang ada.
Torehan air terhadap lapisan batugamping yang keras dapat berupa aliran sungai yang permanen dan periodik, dapat juga merupakan alur drainase yang melewati bagian-bagian yang lemah. Sehingga membentuk cekungan-cekungan pada bagian yag tererosi dan meninggalkan bagian yang lebih tinggi yang susah tererosi. Ukuran dari cekungan dan tinggian ini bisa beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.
sumber : http://catros.wordpress.com/2008/02/06/geomorfologi/
Istilah-Istilah Dalam Geomorfologi
Peristilahan disusun dengan mempertimbangkan aspek yang sering dipergunakan dalam
peta dan mempunyai nama sangat khas yang disusun berdasarkan abjad.
Bentang alam (landscape)
panorama alam yang disusun oleh elemen-elemen geomorfologi dalam dimensi
yang lebih luas dari terain.
Bentuk lahan (landform)
komplek fisik permukaan ataupun dekat permukaan suatu daratan yang
dipengaruhi oleh kegiatan manusia.
Bentukan asal (morphologic origin)
terbentuknya bentang alam didasarkan atas genesa (mulajadi).
Denudasi (denudation)
proses pengupasan permukaan bumi dari penutupnya.
Elemen geomorfologi (geomorphologic element)
bagian terkecil dari bentuk lahan yang mempunyai kesamaan bentuk dan
genesanya.
Erosi (erosion)
serangkaian proses yang menyebabkan sejumlah material bumi atau batuan
terkikis, diangkut dan dipindahkan ke tempat lain di permukaan bumi.
Fluvial (fluvial)
aktifitas sungai yang menyebabkan terjadinya erosi, pengangkutan dan
pengendapan material di permukaan bumi.
Gaya endogen (endogenous force)
tenaga berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya pergerakan,
patahan, perlipatan dan vulkanisma di permukaan bumi.
Gaya eksogen (exogenous force)
tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan di
permukaan atau dekat permukaan bumi, seperti pelapukan, erosi, abrasi, denudasi.
Geomorfologi (geomorphology)
adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang
mempengaruhinya.
Hogbek (hogkback)
punggungan pebukitan atau pegunungan dengan puncak tajam dibentuk oleh
lapisan batuan yang keras dan lereng agak curam.
Kars (karst)
bentuk bentang alam yang terjadi akibat intensifnya proses pelarutan batu
gamping sehingga membentuk bentang alam yang khas.
Kuesta (cuesta)
bukit atau gunung yang mempunyai dua kemiringan lereng berbeda. Permukaan
lereng yang landai searah dengan bidang perlapisan sedangkan sisi lereng yang
curam memotong bidang perlapisan.
Marin (marine)
aktifitas air laut yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi, pengangkutan dan
pengendapan di lingkungan laut.
Mesa (mesa)
bukit atau gunung terisolir berbentuk meja, merupakan sisa denudasi dengan
lapisan batuan datar yang keras sebagai penutupnya.
Morfodinamis (morphodynamics)
bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya eksogen air,
angin, es dan gerakan tanah, misal: gumuk pasir, undak sungai , pematang pantai,
lahan kritis (badlands).
Morfoerasi (morphoerosion)
adalah ragam bentuk erosi yang dapat dipakai sebagai ukuran tingkat degradasi
bentuk lahan suatu wilayah.
Morfogenesa (morphogenesis)
bentuk bentang alam yang diklasifikasikan berdasarkan atas mulajadi (genetic)
dan perkembangan bentuk lahan serta proses yang terjadi padanya.
Morfologi (morphology)
ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi.
Morfokonservasi (morphoconservation)
pelestarian alam berdasarkan parameter bentuk lahan.
Morfokronologi (morphochronology)
hubungan aneka ragam bentuk lahan dan prosesnya.
Morfometri (morphometry)
aspek kuantitatif geomorfologi suatu daerah, misal: kecuraman lereng, ketinggian,
kekasaran terrain.
Morfografi (morphography)
aspek diskriptik geomorfologi suatu area, misal: dataran, pebukitan, pegunungan,
plato.
Morfostruktur aktif (active morphostructure)
bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya endogen yang
dinamis termasuk gunungapi, tektonik (lipatan dan sesar), misal: gunungapi,
punggungan antiklin dan gawir sesar.
Morfostruktur pasif ( passive morphostructure)
bentuk bentang alam yang diklasifikasikan atas dasar tipe batuan maupun struktur
batuan yang ada kaitannya dengan denudasi, misal: mesa, kuesta, hogbek, dan
kubah.
Pelapukan (weathering)
proses hancurnya batuan atau mineral permukaan bumi menjadi bagian yang lebih
kecil atau lunak karena proses fisika, kimiawi dan biologi.
Penampang geomorfologi (geomorphologic cross section)
adalah irisan tegak bentuk lahan yang mencerminkan hubungan konfigurasi
bentang alam.
Penutup lahan (land cover)
Segala sesuatu yang menutupi permukaan bumi, baik itu alamiah atau buatan.
Terain (terrain)
bentuk permukaan ataupun dekat permukaan bumi yang mempunyai ciri fisik
tertentu.
mineralogi
Pada awalnya, mineralogi lebih menitikberatkan pada sistem klasifikasi mineral pembentuk batuan. International Mineralogical Association merupakan suatu organisasi yang beranggotakan organisasi-organisasi yang mewakili para ahli mineralogi dari masing-masing negara. Aktivitasnya mencakup mengelolaan penamaan mineral (melalui Komisi Mineral Baru dan Nama Mineral), lokasi mineral yang telah diketahui, dsb. Sampai dengan 2004 telah terdapat lebih dari 4000 spesies mineral yang diakui oleh IMA. Dari kesemua itu, 150 dapat digolongkan “umum”, 50 lainnya “terkadang”, dan sisanya “jarang” sampai “sangat jarang”
Belakangan ini, dangan disebabkan oleh perkembangan teknik eksperimental (seperti defraksi neutron) dan kemampuan komputasi yang ada, telah memungkinkan simulasi prilaku kristal berskala atom dengan sangat akurat, ilmu ini telah berkembang luas hingga mencakup permasalahan yang lebih umum dalam bidang kimia anorganik dan fisika padat. Meskipun demikan, bidang ini tetap berfokus pada struktur kristal yang umumnya dijumpai pada mineral pembentuk batuan (seperti pada perovskites, mineral lempung dan kerangka silikat). Secara khusus, bidang ini telah mencapai kemajuan mengenai hubungan struktur mineral dan kegunaannya; di alam, contoh yang menonjol berupa akurasi perhitungan dan perkiraan sifat elastic mineral, yang telah membuka pengetahuan yang mendalam mengenai prilaku seismik batuan dan ketidakselarasan yang berhubungan dengan kedalaman pada seismiogram dari mantel bumi. Sehingga, dalam kaitannya dengan hubungan antara fenomena berskala atom dan sifat-sifat makro, ilmu mineral (seperti yang umumnya diketahui saat ini) kemungkinan lebih berhubungan dengan ilmu material daripada ilmu lainnya.
Skala Kekerasan MOH’s
Kekerasan adalah sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai Skala Kekerasan MOHS (1773-1839).
1. Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari
2. GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari
3. Kalsit, mudah digores dengan pisau
4. Fluorit, mudah digores dengan pisau
5. Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)
6. Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir
7. Kwarsa, dapat menggores kaca
8. Topaz, dapat menggores kaca
9. Korundum, dapat mengores topaz
10. Intan, dapat menggores korundum
Nama-nama batu permata, kristal, dan mineral terkenal
Dalam bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia di dalam kurung, berdasarkan urutan abjad:
A
- Amazonite
- Amber
- Ametrine
- Ammolite
- Andalusite
- Apatite
- Arsenopirit
- Axinite
B
- Beryl
- Permata Aquamarine
- Bixbite
- Permata Emerald (Batu yaspis/jaspis hijau, jamrud/zamrud)
- Morganite
- Biotit
- Bismuth
- Bloodstone (batu akik darah)
- Bone
- Boraks
C
- Chrysoberyl (mata kucing): Alexandrite
- Chrysocolla
- Chrysolite (krisolit)
- Chrysoprase
- Coral
- Cordierite
- Cubic Zirconia
D
- Danburite
- Kristal Diamonds (berlian)
- Dinososaur Bone
- Dolomite
- Drusy
E
- Emas Murni
- Emerald
- Euclase
F
G
H
- Halit
- Heliodore (Beryl)
- HORNBLENDE
- Hematite
I
- Iolite
J
- Jade (giok)
- Jambrud (Emerald)
K
L
- Labradorite: Spectrolite
- Permata Lapis Lazuli
- Larimar
M
- Malachite (malakit)
- Magnesit
- Mika
- Monazit
- Montana Agate
- Moonstone (batu biduri bulan, biduri laut)
- Morgan Hill
- Muskovit
N
- Nagyagit
- Nephrite (jade)
O
P
Q
- Kristal Quartz (Kuarsa): termasuk didalamnya Aventurine, Carnelian, Citrine,
- Kristal Agate (akik)
- Kristal Amethyst (kecubung)
- Kristal Chalcedony
- Onyx (batu krisopras)
- Permata Jasper
R
- Rose Quartz
- Rubicelle (spinel)
- Permata Ruby (Batu merah delima / mirah delima / mirah, Batu nilem, yaspis merah, akik merah, rubi
)
S
T
- Talk
- Tanzanite
- Permata Tiger’S Eye (mata kucing)
- Kristal Topaz (Batu cempaka, topas, yakut kuning)
- Torit
- Torit (long description)
- Kristal Tourmaline: Rubelite (merah), Dravite (kuning), Verdelite (hijau), Indicolite (biru)
- Turquoise (Batu yakut biru, pirus)
V
- Violan
X
Y
- Yag
Z
Geology???
Geologi merupakan ilmu kebumian. Orang yang mempelajarinya disebut ahli geologi, geologiawan, atau geologist. Geologi, kelompok ilmu yang mempelajari Bumi secara menyeluruh; pembentukan, komposisi, sejarah dan proses-proses alam yang telah dan sedang berlangsung (menjadikan muka bumi seperti saat ini).
Geologi modern berkembang pada akhir abad ke -18, James Hutton merupakan bapak geologi modern. Pada tahun 1795, James Hutton menerbitkan bukunya yang berjudul: Theory of the Earth dimana ia mencetuskan doktrin Uniformitarianism (“The present is the key to the past”, artinya gaya atau proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati sekarang ini, telah berlangsung sejak terbentuknya bumi).
Tahun 1912, Alfred Wegener mencetuskan teori pengapungan benua, yang “menduga” bahwa pada mulanya benua Amerika Selatan dan Afrika bersatu, dan kemudian berpisah menjadi seperti saat sekarang yang terpisah oleh samudra Atlantik. Sejak tahun 1960 berkembanglah Teori Pengapungan Benua ( Continental Drift ) yang sekarang di kenal dengan Teori Tektonik Lempeng. Teori ini dapat menjelaskan dan menyderhanakan banyak hal mengenai gejala-gejala alam yang semula di anggap misterius. Seperti gempa bumi yang datangnya secara tiba-tiba dan gunung api yang tiba-tiba meletus.
Selain itu hal lain yang penting adalah berubahnya paradigma keberadaan hidrokarbon dan juga berkembnagnya metoda eksplorasi bahan tambang dan hidokarbon. Ilmu geologi merupakan ilmu yang sangat nyata (practical science), karena ilmu geologi berdasarkan hasil observasi dan dapat dibuktikan (tested). Pengetahuan tentang ilmu kimia, fisika, matematika dan biologi yang memadai akan sangat menunjang dalam mempelajari geologi.
Ilmu geologi terus berkembang dan terbagi lagi menjadi ilmu-ilmu yang menjadi dasar geologi. Cabang-cabang ilmu geologi tersebut diantaranya : Mineralogi, Petrologi, stratigrafi, Paleontologi, Geologi Struktur, Geomorfologi, Geofisika, Geokimia, dan lain sebagainya.
Untuk masuk ke dalam ilmu geologi yang lebih kompleks diperlukan bekal pengetahuan mengenai keadaan alam bumi seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari kita. Gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai angin topan, dan banyak lagi jenisnya merupakan hasil atau produk dari proses yang dapat dipelajari pada ilmu geologi yang lebih spesifik lagi.